Saturday, October 18, 2014
PEMROGAMAN TERSTUKTUR
PEMROGAMAN TERSTUKTUR
PEMROGAMAN TERSTUKTUR adalah tindakan organisasi dan membuat kode-kode program supaya mudah dimengerti, dites dan dimodifikasi. Jika suatu proses telah sampai pada suatu titik tertentu, maka proses selanjutnya tidak boleh kembali lagi ke baris sebelumnya, kecuali untuk proses berulang (loop). inilah prinsip utama pemrogaman terstruktur.
Gagasan pemrogaman terstruktur ini pertama kali dikemukakan oleh Profesor Edsger W. Dijkstra dari University of Eindohoven, Netherland (1965). menurutnya, pernyataan GOTO seharusnya tidak digunakan dalam suatu program terstruktur, karena itu teknik pemrogaman terstruktur sering disebut pemrograman tanpa instruksi GOTO (GOTOless Programming). Pernyataan tersebut ditanggapi oleh HD. Millis bahwa pemrograman terstruktur tidak hanya dihubungkan dengan perintah GOTO tetapi oleh struktur program.Dari kesimpulan diatas maka Pemrograman Terstruktur adalah “Pemrograman terstruktur merupakan suatu tindakan untuk mengorganisasikan dan membuat kode-kode program supaya mudah untuk dimengerti, mudah ditest dan mudah dimodifikasi”.
Setiap Teknik dikembangkan untuk tujuan tertentu. Teknik pemrogaman dalam pemrogaman terstruktur ini mempunyai tujuan :
1. Meningkatkan kehandalan program
2. Supaya Program mudah dibaca dan ditelusuri apabila ada kesalahan
3. Menyederhanakan kerumitan program
4. Menyederhanakan pemeliharaan program
5. Meningkatkan produktivitas pemrogaman
Struktur Pemrogaman
Hal-Hal yang yang perlu diperhatikan dalam struktur dasar pemrogaman adalah:
1. Penulisan program yang interaktif
Berikut ini beberapa kiat menulis program yang interaktif :
Program harus dapat melakukan validasi pada setiap data yang masuk.
b. Program harus dapat mencek setiap kemungkinan yang penting, yang akan muncul pada data masukan.
c. Buatlah format masukan sesederhana mungkin.
d.Berikan pesan apabila program sedang melakukan suatu proses yang memerlukan waktu tunggu.
2. Penulisan Program Yang Efisien
Beberapa petunjuk penting dalam menulis program agar program yang dihasilkan
memiliki pernyataan yang efisien adalah sebagai berikut :
a. Sederhanakan program ekspresi aritmatic yang terdapat didalam program.
b. Evaluasi bentuk pengulangan proses (LOOP) yang berulang-ulang, jangan
sampai ada pernyataan yang salah.
c. Gunakan ekspresi aritmatic yang cepat dan sedapat mungkin gunakan besaran
integer atau boolean.
Algoritma Pemrograman Yang Baik
Ciri-ciri algoritma pemrograman yang baik adalah :
1. Memiliki logika perhitungan/metode yang tepat dalam memecahkan masalah
2. Menghasilkan output yang tepat dan benar dalam waktu yang singkat
3. Ditulis dengan bahasa yang standar secara sistematis dan rapi sehingga tidak
menimbulkan arti ganda.
4. Ditulis dengan format yang mudah dipahami dan diimplementasikan ke dalam bahasa
pemrograman.
5. Semua operasi yang dibutuhkan terdefinisi dengan jelas.
6. Semua proses harus berakhir setelah sejumlah langkah dilakukan.
Standar Suatu Program Yang Baik
A. Standar Pemecahan masalah
Teknik untuk dapat membantu memecahkan masalah antara lain teknik Top Down dan teknik Modular.
B. Standar Penyusunan Program
1. Kebenaran logika dan penulisan
Program yang disusun harus memiliki logika dalam pemecahan masalah. Program yang dibuat harus memiliki ketepatan, ketelitian dan kebenaran sehingga menghasilkan program yang baik.
2. Waktu penulisan dan eksekusi program
3. Perawatan dan pengembangan program
Penyusunan program harus mempunyai sifat kesederhanaan dan kejelasan dari program yang nantinya akan dikembangkan dan membantu dalam perawatan.
4. Portabilitas
Bahasa pemrograman dan program yang disusun sebaiknya bisa dipakai pada berbagai tipe komputer yang berbeda-beda dan berbagai jenis sistem operasi.
Standar Perawatan Program
1. Dokumentasi
2. Penulisan Instruksi
a. Berikan keterangan untuk awal statement atau instruksi yang tergabung dalam
sekelompok statement.
b. Awal dan akhir statement dari sekumpulan statement ditulis pada kolom yang sama.
c. Gunakan sebaris atau beberapa baris kosong sebagai pemisah.
d. Hindari pernyataan untuk Percabangan
(IF statement ) yang sangat rumit dan Nested Loop (Loop disalam Loop lain) yang berlebihan.
e. Gunakan “kurung buka dan tutup” dalam menulis suatu ekspresi Aritmatika atau
logika.
f. Gunakan “Spasi” dalam menulis statement atau instruksi.
Sifat Penulisan Program
a. Program Oriented
Penulisan program yang struktur programnya selalu berubah, apabila kondisi data yang diproses di dalam program tersebut, bertambah volume datanya. Selain itu penulisan program ini bersifat statis dan tidak fleksibel (program animasi)
b. Data Oriented
Penulisan program yang struktur programnnya tidak selalu berubah, walaupun volume data yang diproses di dalam program tersebut, dalam jumlah besar. Selain itu pula penulisan program ini bersifat dinamis dan mempunyai tingkat fleksibilitas yang tinggi.
Kualitas Bahasa Pemrograman
1. Ekspresifitas
Bahasa pemrograman yang baik harus jelas dalam menggambarkan algoritmanya yang dibuat.
2. Definitas (dapat didefinisikan dengan baik)
Bahasa Pemrograman dapat didefinisikan dari adanya sintak dan semantic baik. Sintak dan semantic ini haruslah konsisten dan tidak bermakna ganda.
3. Tipe data dan Strukturnya
Bahasa pemrograman yang baik harus berkemampuan dalam mendukung berbagai tipe data (integer, string,real). Serta struktur data (array, record,file)
4. Modularitas
Bahasa pemrograman yang baik harus memiliki fasilitas sub program. Program yang besar dapat dikerjakan oleh beberapa pemrogram secara bersama-sama yang nantinya dengan mudah dapat digabungkan menjadi sebuah modul saja.
5. Adanya Input Output
Bahasa pemrograman yang baik harus dapat mendukung berbagai jenis model file seperti sequential, random, index dsb dalam proses masukan dan keluaran.
6. Portabilitas
Bahasa pemrograman yang dapat digunakan pada berbagai tipe mesin computer yang berbeda-beda.
7. Efisiensi
Bahasa pemrograman yang dapat mengatur banyaknya instruksi program dalam membatasi waktu tempuh pemrosesan, mengatur jumlah memori yang digunakan program.
8. Interaktif
Bahasa pemrograman yang baik harus mudah dipelajari dan diajarkan pada user. Serta dimengerti tentang proses yang sedang dilakukannya.
9. Umum
Bahasa pemrograman yangn baik harus memiliki jangkauan yang luas untuk berbagai aplikasi pemrograman sehingga dapat bersifat bahasa. serbaguna
Konsep IPO dikembangkan mejadi :
Originating -> input -> proses -> Output -> Distribution
||
Storage
Originating
Berhubungan dengan pengumpulan data yang biasanya merupakan pencatatan data kedokumen dasar. Setelah dikumpulkan dilakukan proses input.
Input
Tahapan ini merupakan proses pemasukan data kedalam proses komputer melalui peralatan input.
Proses
Tahap ini merupakan proses pengolahan data dari data yang sudah diinput berupa proses menghitung membandingkan, mengurutkan, mengklasifikasikan, mengendalikan dan mencari di storage.
Output
Tahap ini merupakan proses untuk menghasilkan keluaran dari proses pengolahan data ke peralatan output berupa informasi (monitor, speaker, dsb)
Distribution
Tahap ini merupakan proses penyebaran informasi kepada pihak-pihak yang berhak dan membutuhkan informasi.
Storage
Tahap ini merupakan perekaman hasil pengolahan data storage yang nantinya dapat dipergunakan untuk input proses selanjutnya.
Tujuan pembuatan program
1. Membuat solusi dari pemecahan kasus yang timbul.
2. Meningkatkan kualitas dan performance dari kinerja kerja.
3. Membantu proses pengambilan keputusan.
Struktur Dasar Pemrograman
Salah satu tahapan dari pengembangan suatu program adalah menterjemahkan atau mengkodekan rancangan terinci yang telah dibuat menjadi suatu program komputer yang siap pakai.
Beberapa karakteristik seorang pemrogram yang mempengaruhi suatu program yang dibuat adalah sbb:
ü Memiliki pola pikir yang logis.
ü Memiliki ketekunan dan ketelitian yang tinggi.
ü Memiliki penguasaan bahasa pemrograman yang baik.
ü Memiliki pengetahuan tentang teknik pemrograman yang baik.
Langkah-langkah pokok secara umum didalam membuat program komputer
1. Mendefinisikan masalah.
2. Membuat flowchart.
3. Membuat program.
4. Melakukan tes program.
5. Membuat dokumentasi program.
6.
Ketelitian Program
Penulisan Program Yang Interaktif (Aksi Reaksi)
Program tersebut dapat digunakan oleh user dengan mudah dan dapat dimengerti mengenai proses yang dilakukan oleh program. Beberapa kiat dan petunjuk penting dalam menulis program interaktif adalah :
1. Program harus dapat melakukan validasi terhadap setiap data yang masuk
2. Program harus dapat mengecek setiap kemungkinan-kemungkinan yang penting yang akan muncul pada data masukan.
3. Buatlah format masukan sesederhana mungkin.
4. Buatlah program agar dapat memberikan tanda bahwa data yang dikehendaki sudah terpenuhi.
5. Berikan label atau keterangan pada setiap keluaran.
6. Berikan pesan apabila program sedang melakukan suatu proses yang memerlukan waktu tunggu.
Penulisan Program Yang Efisien
Ada 3 hal yang dapat diefisienkan dalam menulis program, yaitu :
1. Mengefisienkan pernyataan atau statemen yang terdapat pada program.
2. Mengefisienkan pemakaian memori komputer
3. Mengefisienkan pemakaian piranti masukan dan keluaran
Bentuk Kesalahan Program
1. Sintaksis, kesalahan sintaksis adalah kesalahan aturan penulisan bahasa (tata
bahasa)
2. Semantik, sebagian besar terjadi karena kurangnya pemahaman terhadap suatu
perintah atau instruksi (pemakaian bahasa program)
3. Logika, merupakan kesalahan didalam menginterpretasikan persoalan yang dihadapi.
Konsep Pemrograman Terstruktur
A. Ciri-ciri pemrograman terstruktur.
1. Mengandung teknik pemecahan masalah yang tepat dan benar
2. Memiliki algoritma pemecahan masalah yanag sederhana, standar da efektif.
3. Penulisan program memiliki struktur logika yang benar dan mudah dipahami
4. Program hanya terdiri dari 3(tiga) struktur dasar, yaitu struktur berurutan,
struktur
5. seleksi dan struktur perulangan.
6. Menghindari penggunaan pernyataan GOTO, yang akan menjadikan program tidak
terstruktur dengan baik.
7. Biaya pengujian yang dibutuhkan rendah.
8. Memliki dokumentasi yang baik
9. Biaya perawatan dan dokumentasi yang dibutuhkan rendah.
B. Tujuan Pemrograman Terstruktur
Ø Meningkatkan kehandalan program.
Ø Program mudah dibaca dan ditelusuri
Ø Menyederhanakan kerumitan program
Ø Lebih mudah dalam pemeliharaan program
Ø Meningkatkan produktivitas pemrograman
C. Compiller Dan Interpreter
Source program yang telah ditulis dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi, tidak
dimengerti oleh komputer karena komputer hanya mengerti bahasa mesin. Oleh sebab itu source program harus di terjemahkan ke dalam bahasa mesin terlebih dahulu sebelum dijalankan.
Terdapat 2(dua) jenis penterjemah yaitu :
1. Compiller
Compiller merupakan penerjemah bahasa pemrograman yang menterjemahkan instruksi dalam satu kesatuan modul ke dalam bahasa mesin sehingga dihasilkan suatu file executable.
2. Interpreter
Interpreter merupakan penerjemah bahasa pemrograman yang menterjemahkan instruksi demi instruksi pada saat eksekusi program.
D. Debugging Dan Bentuk Kesalahan program
Debugging adalah penghilangan semua kesalahan yang ditemukan pada saat pengujian.
Kesalahan terjadi karena kecerobohan desain logika dan pengkodean.
Adapun macam-macam bentuk kesalahan program yaitu
· SYNTAX ERROR
Bentuk kesalahan program yang disebabkan karena kesalahan didalam hal penulisan instruksi didalam program.
Contoh.
- Writ ( dalam bahasa PASCAL )
- Use ( dalam bahasa PASCAL )
- dan lain-lain
· RUN TIME ERROR
Bentuk kesalahan program yang disebabkan karena adanya proses arithmathic yang ILLEGAL / tidak bisa diproses.
Contoh :
- B = ( 0 / 3 )
- Akar Minus
- dan lain-lain
· LOGIC ERROR
Bentuk kesalahan program yang disebabkan karena HUMAN-ERROR-LOGIC
(kesalahan logika program yang dibuat oleh programmer)
Contoh.
- Hasil / output program yang tidak sesuai
- Kesalahan program yang tidak dapat dideteksi
Teknik Pemrograman Terstruktur
Adapun beberapa teknik Pemrograman terstruktur adalah :
A. Pemrograman Modular
Pemrograman Modular adalah suatu teknik pemrograman di mana program yang biasanya cukup besar dibagi-bagi menjadi beberapa bagian program yang lebih kecil
Keuntungan:
• Program lebih pendek
• Mudah dibaca dan dimengerti
• Mudah didokumentasi
• Mengurangi kesalahan dan mudah mencari kesalahan
• Kesalahan yang terjadi bersifat “lokal”
Dalam pemrograman modular, program dipecah-pecah ke dalam modul-modul, dimana setiap modul menunjukkan fungsi dan tugas tunggal.
Setiap program mempunyai sebuah modul program utama, yang mengontrol semua proses yang terjadi.
Pemrograman modular diterapkan dengan menggunakan sub-routine. Sub-routine adalah sebuah kumpulan perintah yang melakukan tugas pemrosesan yang terbatas.
Subroutine atau procedure adalah suatu blok program terpisah yang digunakan untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu. Kegunaan yang umum dari subroutine adalah menghemat kode program bila terjadi proses yang sama diulang berkali-kali. Contoh: Private Sub Option1_Click(Index As Integer) Label1 = Option1(Index).Caption End Sub
Program Judul_Program;
Procedure Nama_Procedure;
Begin
………………
………………
End;
Begin
………………
Nama_Procedure
……………….
End.
B. Pemrograman Top-Down
Function Fungsi/function adalah suatu kumpulan instruksi/perintah/program yang dikelompokkan menjadi satu, letaknya terpisah dari program yang menggunakan fungsi tersebut, memiliki nama tertentu yang unik, dan digunakan untuk mengerjakan suatu tujuan tertentu. Dalam bahasa pemrograman lain fungsi dapat disebut sebagai subrutin (basic,VB) atau procedure (pascal, Delphi)
Keuntungan :
· Top-down: penelusuran program mudah
· Program dapat dikerjakan oleh beberapa orang sehingga program cepat selesai dengan koordinasi yang mudah.
· Mudah dalam mencari kesalahan-kesalahan karena alur logika jelas dan sederhana
· Kesalahan dapat dilokalisasi dalam suatu modul tertentu saja.
· Modifikasi program dapat dilakukan pada suatu modul tertentu saja tanpa mengganggu program keseluruhan
· Fungsi -fungsi digunakan untuk menghindari penulisan program yang sama yang ditulis secara berulang – ulang
Langkah – langkah tersebut dapat dituliskan sekali saja secara terpisah dalam bentuk fungsi. Selanjutnya bagian program yang membutuhkan langkah – langkah ini tidak perlu selalu menuliskannya, tidak cukup memanggil fungsi tersebut.
a. Mempermudah dokumentasi.
b. Reusability: Suatu fungsi dapat digunakan kembali oleh program atau fungsi lain
Pendekatan Top-down ini sangat berguna dalam perencanaan pemrograman modular. Dalam pemrograman top-down (atas ke bawah), yang pertama harus kita definisikan adalah modul utama. Modul utama yang dimaksud adalah modul yang pertama kali dijalankan atau modul yang memanggil modul lainnya atau juga modul yang mengakhiri proses program tersebut.
PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR
TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Pengenalan Foxpro 2. Memahami konsep database, tipe data, tipe database, organisasi database relasi dan nama file
MENGENAL VISUAL FOXPRO Foxpro adalah sebuah sistem manajemen database (Database Management System) elektronik, yang berfungsi untuk mengumpulkan, mengambil, dan menampilkan data. Sedangkan visual foxpro adalah bahasa pemrograman visual yang berorientasi pada obyek (Object Oriented Programming/OOP) dan juga sebagai Sistem Manajemen Database Relasional (RDBMS)
KONSEP DATABASE Misalkan, kita mengelola data yang sangat besar seperti data keuangan suatu perusahaan, 1. Bagaimana data tersebut dikelola/dimanipulasi? 2. Bagaimana data tersebut disimpan jika nanti diperlukan kembali? 3. Bagaimana menyajikan informasi dengan mudah dan akurat ketika informasi tersebut dibutuhkan dengan cepat? Jawabannya yaitu database. Database digunakan untuk mengelola data untuk disimpan agar data tersebut dapat dimanipulasi, terjamin keakuratannya, efektif dalam segi penyimpanan, dan memudahkan mengakses kembali.
KONSEP DATABASE (2) Jadi database adalah - Sekumpulan fakta yang saling berhubungan dan mempunyai suatu arti tertentu - Koleksi data ynag terorganisasi sedemikian rupa sehingga memudahkan proses pencarian dan pengorganisasiannya. Sedangkan management database adalah program komputer yang memungkinkan pemakai untuk membuat dan memelihara basis data (memasukkan, mengubah, menghapus, memanipul asi, dan memperoleh kembali data) dengan mudah. Contohnya : Foxpro.
KONSEP DATABASE (3) Secara garis besar pembuatan aplikasi database meliputi proses-proses sebagai berikut : 1. Merencanakan atau merancang aplikasi 2. Membuat database (tabel, view, relasi tabel) 3. Membuat kelas (event, properti, method) 4. Menyediakan akses informasi (form, menu, toolbar) 5. Menyediakan akses informasi (query, report, grafik) 6. Testing dan debugging
KONSEP DATABASE (4) Perancangan database Pembuatan database Penyedian akses fungsional Penyedian akses informasu Testing & debugging aplikasi
RELATIONAL DATABASE Relational Database Management System (RDBMS) : suatu perangkat lunak yang kompleks untuk manipulasi data sehingga dengan mudah diambil informasinya bagi pengguna data.
RELATIONAL DATABASE (2) Urutan dalam database : databaseà tabel à record à field àcharacter Character : numerik, huruf, maupun karakter spesial yang membentuk field Field : attribut dari record yang dikumpulkan dari item data, seperti nim, nama, tanggal lahir Record : kumpulan field yang saling terkait Tabel : kumpulan record yang menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis Database : kumpulan tabel yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk relasi. Explain Contoh
PERINTAH SQL (STRUCTURE QUERY LANGUAGE) DDL : membuat, mengubah, dan mengahapus. Statement DDL : CREATE, ALTER DROP DML : memanipulasi. Statement DML : INSERT, UPDATE, DELETE, SELECT SQL DDL (Data Definition Language) DML (Data Manipulation Language)
DDL DDL
MDL MDL
ISTILAH DALAM VISUAL FOXPRO mengatur pengembangan,àProject Manager integrasi, dan pembuatan aplikasi. Project adalah kumpulan file, data, dokumen dan objek yang digunakan dalam Visual Foxpro dan mempunyai ekstensi .
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment